Aceh Tamiang | IP.net — Terkait sengketa lahan berkepanjangan PT. Raya Padang Langkat (Rapala) dengan masyarakat Kampung Perkebunan Sungai Iyu, Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang, Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe, Malik Mahmud Alhaitar menyampaikan para pihak yang bersengketa untuk duduk kembali untuk menyelesaikan yang terkait dengan masalah-masalah.
“Masalah ini kecil, yang besar saja sudah kita selesaikan. Agar Aceh aman, nyaman dalam stabilitas politik, ekonomi dan kemerdekaan masyarakat untuk mencari kehidupan lebih baik,” Kata Malik Mahmud saat rapat penyelesaiannya sengketa di DPRK setempat, Rabu (21/6/2023).
PYM Wali Nanggroe memberi penjelasan ekonomi Aceh harus bangkit, jangan masalah kecil dibesar-besarkan, seharusnya masalah kecil dan besar harus dihilangkan, agar tatanan kehidupan bermasyarakat bisa hidup harmonis dan nyaman.
“Saya minta, sengketa PT Rapala dengan masyarakat harus diselesaikan secepatnya agar masyarakat juga bisa hidup tenang. Sepakati apa yang telah menjadi kesepakatan bersama sebagai bentuk penyelesaiannya,” pinta PYM Wali Nanggroe
PYM Wali Nanggroe mengatakan kita harus mampu hilangkan sebutan Aceh provinsi miskin. Malah sebaliknya Aceh sangat kaya dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah. Tetapi jika terus diributkan dengan hal-hal yang kecil, berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakatnya.
“Konflik Aceh sudah berlalu, mari isi dengan nilai-nilai berskala ekonomi. Agar Aceh maju dan berkembang dan tidak dikatakan provinsi yang miskin. Kasus ini kecil, ayo berdampingan membangun Aceh,” jelasnya.
Komentar