PASAMAN | Implementasi program Pasaman Berimtaq, kini sudah menyasar dan menjalar hingga ke pelosok Kabupaten Pasaman. Seperti halnya di Jorong Muaro, Nagari Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapattunggul Selatan, yang terletak di pinggang jajaran Bukit Barisan.
Kampung terjauh yang berjarak tempuh empat jam perjalanan dari Ibu Kota Lubuk Sikaping, kini sudah berasimilasi menjadi kampung qur’an. Tidak hanya anak-anak, para lansia di sana yang belum bisa baca alquran, telah mulai belajar tahfidz, di usia mereka yang sudah renta.
Sungguh membuat takjub dan menggugah rasa. Dulu, dikala senja menjelang malam, atau pagi selepas subuh, dari rumah-rumah warga marak terdengar dentuman musik lagu dangdut atau Dj. Namun sejak dua tahun terakhir, ba’da magrib jelang Isya, atau ba’da subuh jelang dhuha, di kampung Muaro, yang berada di bantaran Sungai batang Lolo, hanya lantunan ayat suci alquran yang terdengar merdu, sahut menyahut dari rumah-rumah warga.
Ya, Kampung Muaro telah Permanen menjadi Kampung Qur’an, pasca di-lounching Bupati Pasaman Sabar AS, Rabu (8/11).
Peresmian Kampung Quran Muaro ditandai dengan pemukulan Gong, yang diawali Gema Takbir oleh Bupati Sabar AS.
Program Pasaman berimtaq benar-benar sudah berjalan cukup baik. Dimulai gerakan magrib mengaji, program tahfizd, serta bertambahnya jumlah hafiz/ah yang diwisuda, dari 800-an orang tahun 2022, naik dua kali lipat menjadi 1.600-an orang tahun 2023 ini.
Menurut Bupati Sabar, sudah pas kita sandingkan program Pasaman Berimtaq dengan Program Pasaman Cerdas. Target program untuk ‘melahirkan’ generasi muda Pasaman yang berinteleqtual dan berakhlakul karimah, insyaalah terwujud.
“Alangkah indahnya Kapubaten Pasaman kita ini, bila di tiap-tiap rumah ada penghapal alquran,” ujar Bupati Sabar, saat lounching Kampung Qur’an di Jorong Muaro, Rabu.
“Selesai magrib baca alquran, selesai subuh baca alquran. Usahakan, tiap satu minggu tamat satu juz,” pinta bupati.
Dikatakan, orang yang baik itu adalah orang yang belajar alquran dan lebih baik lagi orang yang mengajarkan alquran.
“Bila sudah hapal alquran, lanjut untuk mengamalkan isi kandungan alquran dalam kehidupan sehari-hari,” pesan bupati lagi.
Ditegaskan pula, bahwa peristiwa ini akan dicatat sebagai sejarah, karena berdirinya Kampung Quran pertama di Kabupaten Pasaman.
Ketua Pelaksana Lounching Kampung Quran, H. Alwi, SPd melaporkan, bahwa kegiatan kampung Quran Muaro Sungai Lolo berawal dari keprihatinan melihat generasi muda sudah jauh dari alquran, apalagi ditengah kemajuan teknologi sekarang.
Padahal, lanjut H. Alwi, Kampung Muaro dulunya banyak berdiam ulama dan ustadz besar, yang menyebarkan agama Islam. Diantaranya Syekh Umar dari Sungai Pandahan, Syekh Sutan Usman Tuanku Mudo dan lainnya.
“Semoga Pasaman menjadi Serambi Mekahnya Sumatera Barat yang Qur’ani,” do’a Haji Alwi.
Pembina Kampung Quran Muaro, H. Maswir, Lc dalam keteranganya mengatakan, sepulang menyelesaikan kuliah di Mesir, ia mencoba untuk mendirikan kelompok baca alquran, yang dimulai dari lingkup keluarga.
“Kita mulai sejak 2021, terbatas kalangan keluarga yang berjumlah 30 orang waktu itu. Kemudian terus berkembang, menjadi kelompok-kelompok baca alquran di kampung-kampung yang ada di Nagari Muaro Sungai Lolo.
“Tahun ini sudah ada 6 kelompok di Kampung Muaro, 3 kelompok di Sungai Lolo dan 2 kelompok lagi di Jorong Pintuai. Totalnya 11 kelompok dengan jumlah 433 orang,” papar H. Maswir.
Kampung Quran Muaro Sungai Lolo mengadakan berbagai kegiatan rutin, berupa maghrib mengaji, Majelis Quran, Tarbiyatul Qur’an, Tahfizd Qur’an, Takhyah dan Saritilawah.
“Keinginan tidak sekedar kampung qur’an, namun lebih dari itu, Nagari Muaro Sungai Lolo menjadi Kampung Penghapal Alqur’an,” tekad Maswir.
Sementara itu, KUA Mapattunggul Selatan, Syahrijal, SHI, MH tak kalah semangatnya. Disamping adanya dorongan dari Kemenag Pasaman, dirinya juga punya keinginan besar, untuk membina terlaksananya kampung quran Muaro Sungai Lolo.
“Setiap bulan kami melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap guru mengaji, serta terus memantau perkembangan hafidz dan hafidzah di masing-masing kelompok,” ujar Syahrijal.
Dikatakan Syafrijal, kampung quran perdana ini, diwacanakan menjadi ‘pilot project’ bagi Kemenag Pasaman, untuk di ‘scanning’ kepada kampung-kampung lainnya di kabupaten Pasaman.
“Harapan.kita, akan tumbuh kampung-kampung quran lainnya di Kabupaten Pasaman,” kata Pak KUA.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sabar AS menyerahkan sumbangan 120 Alqur’an dari Pemkab Pasaman dan Kemenag, ditambah bantuan dari Baznas Pasaman.-
#hp/rilis/spa
Komentar