IP.NET, BUNTOK | Gelaran Kejurprov Motoprix Bupati Barsel Cup 2025 yang berlangsung di Stadion Batuah, Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, pada Minggu (7/9/2025) sore, menuai protes dari salah satu tim peserta.
Protes tersebut datang dari Hair, manajer tim RPM–RJMS Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang mempertanyakan hasil QTT klasemen di kelas Juara Umum Metic MP7 Open.
“Kami sudah melaksanakan prosedur resmi dengan mengisi formulir protes yang ditetapkan dan membayar biaya sebesar Rp1.000.000 kepada panitia,” ujar Hair kepada wartawan.
Panitia Masih Proses
Menanggapi hal itu, Dedi, petugas Office Motoprix Bupati Cup Barsel, mengatakan pihaknya belum bisa memberikan jawaban resmi. “Masih diproses dan akan diteruskan ke pimpinan panitia penyelenggara,” jelasnya singkat.
IMI Kalteng: Prosedur Protes Sudah Diatur
Sementara itu, Wendy R., pimpinan lomba dari IMI Kalteng, membenarkan adanya protes yang diajukan oleh tim asal Kalsel tersebut. Ia menegaskan bahwa mekanisme protes dalam ajang resmi olahraga bermotor sudah memiliki aturan baku.
“Setiap protes dikenakan biaya Rp1.000.000. Kalau menyangkut masalah mesin, biayanya Rp2.500.000. Namun bila protesnya terbukti benar, uang tersebut akan dikembalikan oleh juri,” terang Wendy.
Hal senada disampaikan oleh Boby, anggota IMI Kalteng. Menurutnya, jaminan biaya protes memang sudah diatur dalam Peraturan Nasional Olahraga Bermotor (PNOM).
“IMI Kalteng akan segera memberikan jawaban resmi. Jika tim masih tidak puas, mereka berhak mengajukan banding dalam waktu dua kali 24 jam ke IMI Kalimantan Tengah,” kata Boby.
Dari dokumentasi yang diterima media ini, terlihat perwakilan tim RPM–RJMS Banjarbaru telah menyerahkan formulir protes sekaligus membayar biaya sesuai ketentuan kepada panitia di sekretariat Motoprix Bupati Barsel Cup 2025.
ML
Komentar