SAWAHLUNTO | Sawahlunto kembali merayakan hari jadinya, sebuah kota tua yang dibangun dari sejarah panjang industri tambang dan kini tumbuh menjadi kota heritage yang menjaga jati dirinya dengan penuh kebanggaan. Pada momen ulang tahun ke-137 ini, Kapolres Sawahlunto AKBP Simon Yana Putra, S.I.K., M.H, bersama Ny. Puti Simon, menyampaikan ucapan selamat sekaligus pesan reflektif bagi seluruh masyarakat kota.
Dalam suasana peringatan yang khidmat, AKBP Simon menegaskan bahwa ultah kota bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk menengok perjalanan panjang kebersamaan warga serta menguatkan spirit menjaga Sawahlunto sebagai rumah yang aman bagi semua kalangan. “Sawahlunto itu dibangun dari kerja keras dan kebersatuan. Nilai itu yang harus terus hidup,” ujar Kapolres.
Sebagai kota tua yang menyimpan banyak peninggalan sejarah, Sawahlunto menjadi ruang yang terus dipenuhi cerita: tentang tambang, perjuangan, perpindahan budaya, hingga transformasi ekonomi. Kapolres melihat, identitas itu akan tetap kokoh apabila masyarakat dan aparat menjaga harmoni serta menjadikan keamanan sebagai batang tubuh pembangunan.
Dalam kesempatan tersebut, AKBP Simon juga menyampaikan bahwa Polres Sawahlunto terus berupaya menghadirkan pelayanan yang sejalan dengan kebutuhan kota wisata. Lonjakan kunjungan, kegiatan masyarakat, hingga aktivitas ekonomi, membutuhkan sistem keamanan yang adaptif, humanis, dan inovatif demi memberikan kenyamanan bagi warga maupun wisatawan.
Ny. Puti Simon menambahkan perspektif lain dari perayaan ultah kota. Baginya, peran keluarga—khususnya kaum ibu—memegang posisi penting dalam membangun ketahanan sosial. Keluarga yang harmonis, menurutnya, menjadi pondasi kota agar tetap damai, teduh, dan jauh dari konflik sosial.
Kapolres juga menyoroti perkembangan pariwisata heritage yang kini menjadi magnet utama Sawahlunto. Ia menilai sektor tersebut tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi pengikat identitas antargenerasi. “Anak muda perlu mengenal sejarah kota ini supaya mereka tumbuh dengan rasa memiliki,” tegasnya.
Dalam pandangannya, sejarah bukan hanya deretan kejadian di masa lalu, melainkan bahan bakar bagi kemajuan. Ia mengajak masyarakat untuk memelihara bangunan tua, ruang publik, serta nilai-nilai budaya yang menjadi kekuatan Sawahlunto di tengah gempuran modernitas.
Peringatan ultah juga menjadi arena evaluasi bagi institusi kepolisian. Kapolres menegaskan bahwa Polres Sawahlunto siap meningkatkan respons cepat terhadap laporan masyarakat, memperkuat patroli, serta memperkuat literasi digital guna menghadapi dinamika keamanan yang semakin kompleks.
Menurutnya, kota yang aman adalah kota yang dihuni masyarakat yang saling peduli dan memegang teguh prinsip gotong royong. Karenanya, ia terus mendorong sinergi antara warga, pemerintah, dan kepolisian agar Sawahlunto tetap menjadi kota kecil yang nyaman dan kaya nilai.
Dalam beberapa tahun terakhir, Sawahlunto semakin banyak dikunjungi wisatawan, terutama saat akhir pekan dan musim liburan. Kondisi ini memerlukan manajemen keamanan yang lebih cermat. Kapolres menegaskan bahwa jajaran polres selalu siap mengawal setiap kegiatan, baik yang bersifat budaya, pertandingan, maupun festival kota.
Ia pun mengingatkan generasi muda untuk turut mengambil peran, terutama dalam menjaga ketertiban, menghindari pergaulan bebas, dan menjauhi narkoba yang menjadi ancaman serius bagi masa depan kota mana pun. “Kualitas masa depan Sawahlunto berada di tangan pemudanya. Kita harus menjaganya bersama,” ujarnya.
Lebih jauh, Kapolres menilai bahwa keunikan Sawahlunto bukan hanya pada jejak tambang, tetapi pada suasana kotanya yang damai, warganya yang ramah, dan kekompakan sosial yang terjaga. Ia berharap semangat itu terus tumbuh seiring bertambahnya usia kota.
Menutup pesannya, AKBP Simon mengajak masyarakat menjadikan ultah kota sebagai energi baru untuk menatap masa depan Sawahlunto. “Sawahlunto bukan hanya kota bersejarah, tetapi kota yang memiliki masa depan cerah. Mari kita jaga, rawat, dan bangun bersama,” katanya.
TIM RMO
Komentar