LANGKAT | IP.net — Kolam ikan yang dibangun Bumdes Maju Langkat Berseri Desa Padang Langkat, Kecamatan Gebang menuai polemik bagi warga Desa Pasiran Kecamatan Gebang. Pasalnya, air kolam yang meluap sampai ke Desa Pasiran sehingga belasan petani di Desa Pasiran sawahnya menjadi genangan air.
Ironinya, persoalan ini menjadi menarik karena sempat naik pemberitaan dibeberapa media online sehingga beberapa awak media pun turun kelokasi untuk mencari tahu duduk persoalan yang sebenarnya terjadi, serta melakukan konfirmasi kepihak – pihak terkait.
Dari hasil penelusuran dilokasi tersebut, warga Desa Padang Langkat dan Desa Pasiran bahwa BUMDES Maju Langkat Berseri didirikan sekitar tahun 2016 lalu, atas dasar hasil musyawarah warga Desa Padang Langkat yang mengangkat Iriansyah sebagai Direktur, sedangkan Zulkarnaen sebagai Komisaris karena pada saat itu Zulkarnaen menjabat sebagai Kepala Desa Padang Langkat.
Menurut keterangan dari Zulkarnaen bahwa lokasi tersebut merupakan daerah rendah dan sawah yang berada di Desa Padang Langkat maupun Pasiran adalah berada dalam satu hamparan yang sama luasnya belasan hingga puluhan hektar, daerah ini sejak dahulu selalu tergenang air, apalagi bila hujan turun.
“Daerah tersebut memang selalu tergenang air karena merupakan daerah rendah bahkan rawa-rawa dan saat musim kemarau pun daerah tersebut selalu berair”, katanya.
Zulkarnain menjelaskan, melihat kondisi ini pihaknya melakukan bermusyawarah untuk memanfaatkan lokasi tersebut dengan usaha pengembangbiakkan ikan air tawar dan menciptakan saluran air kesawah – sawah petani yang ada di sekitar Desa Padang Langkat adapun melihat potensi disebelah areal persawahan Desa Padang Langkat tersebut ada sumber air dari PT RAPALA, sehingga pihak Bumdes bekerja sama dengan pihak perusahaan untuk memberikan sumber air mengalir secara terkontrol kepada kolam-kolam Bumdes agar ikan – ikan dapat bertumbuh dengan baik dengan pola CSR.
“Saya pun heran selama saya menjabat tidak seheboh ini permasalahannya, kok setelah saya tidak menjabat lagi terkesan dicari – cari persoalan, apalagi orang yang mengaku sebagai petani padi yang notabenenya butuh air, malah mengaku rugi akibat air dari kolam BUMDES kami, alasannya kolam meluap, sedangkan saat ini kan memang lagi musim penghujan wajar kalau kolam meluap, tapi kalau musim kemarau air kolam meluap kita baru heran dan bolehlah warga yang merasa dirugikan tersebut komplain akibat tanaman padi rusak, misalnya. Mari lihat dulu penyebab utama air meluap jangan hanya sekedar menuding gara-gara kolam, sedang kondisinya saat ini curah hujan memang sedang tinggi”. Tuturnya.
Melalui sarana BUMDES ini awalnya tidak ada masalah, namun ketika masa jabatannya berakhir muncullah masalah ini dan terkesan dibesar-besarkan.
Ketika disinggung masalah rapat yang digelar oleh Pemerintah Desa Padang Langkat dan Pasiran (14/9) yang agendanya memanggil mantan Kepala Desa Padang Langkat dan Direktur BUMDES, dirinya tidak datang karena ia merasa tidak fair dan terkesan disudutkan, disamping itu keluarga saya lagi kemalangan karena istri Abang saya Iriansyah yang merupakan Direktur BUMDES meninggal dunia, disamping itu seharusnya mereka melibatkan pihak Forkopimcam sebagai mediator, karena ini permasalahan sudah melibatkan lebih dari satu Desa. katanya lebih jauh.
Salah satu petani WK (50) warga Dusun III Desa Pasiran ketika dihubungi mengatakan, adanya air yang berasal dari kolam milik BUMDES Padang Langkat baginya sangat bermanfaat kerena sawahnya berhasil panen, bahkan dia setuju rencana pihak BUMDES bekerja sama dengan pihak PT RAPALA dan Kecamatan akan menciptakan saluran air dibuat seperti irigasi sehingga harapan bisa tercipta panen tiga kali dalam setahun, katanya berharap.
Begitu juga Pelda Johanes Batuud dan Serma Nasib Sihombing Babinsa Koramil 12 Gebang Kodim 0203 Langkat, saat ditemui dikantornya mengatakan persolan ini seharusnya diselesaikan secara musyawarah janganlah sampai keranah hukum, katanya ketika ditemui awak media di Gebang.
Sementara itu Camat Gebang Dra. Tuty Hendarsih saat dikonfirmasi, Senin (19/9/2022) lalu di kantornya mengatakan pihaknya belum ada menerima laporan masalah kolam Milik BUMDES Padang Langkat yang katanya menyebabkan petani Desa Pasiran mengalami kerugian, seharusnya mereka melapor dan kita akan mediasikan agar kedua belah pihak dapat rukun dan berdampingan, tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan bila memang yang dicari adalah solusi. Katanya ramah.
Darwin Sembiring, Kades Pasiran ketika dikonfirmasi melalui telfon, Selasa (20/9/2022) menegaskan, ya silahkan di musyawarahkan sajalah dengan baik.
“Ya, untuk apa ribut-ribut, kita semuakan bersaudara, warga Desa Padang Langkat dan Pasiran itu masih banyak terkait hubungan keluarga. Jadi, di musyawarahkan saja dengan baik sampai didapat solusi yang dapat diterima semua pihak dan tuntas.,”Tandasnya
Komentar