oleh

Antar Usulan Program, “Tak Benda Silat Pelintau” Pegiat dan Kabid Budaya Aceh Tamiang Terbang Ke Senayan.

Aceh Tamiang | IP.net – Penggiat Budaya  Kemendikbudristek RI untuk Aceh Tamiang, Nuriza Auliatami, S.S.,M.Si., beserta Kabid kebudayaan Disdikbud, Mustafa Kamal,S.pd.MM. melakukan pertemuan dengan pejabat Direktorat Jenderal Kebudayaan RI di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Setiba di Senayan Jakarta, kedua orang penting dalam hal Budaya Aceh Tamiang ini diterima oleh Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Ahmad Mahendra dan Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti.

Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung E Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, di Jalan Jenderal Sudirman, RT.1/RW.3, Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Kabid kebudayaan dan Penggiat Budaya Kabupaten Aceh Tamiang memberikan usulan program keberlanjutan kegiatan pelestarian ” Warisan Budaya Tak Benda Silat Pelintau”, yang masuk kesatuan pendidikan dengan aktif setelah sukses dalam membentuk festival beberapa waktu lalu di Aceh Tamiang.

Hingga nantinya anak Tamiang merasa silat pelintau itu penting sebagai identitas kedaerahan yaitu Tamiang.

Pada kesempatan ini juga Kabid Kebudayaan Aceh Tamiang dan Penggiat budaya sempat memberikan Cinderamata berupa Tengkuluk Tamiang dan buku saku kuliner lepek Tamiang kepada Irini Dewi Wanti, S.S.,M.SP. yang diketahui sebagai Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan.

Pemberian buku saku tersebut diapresiasi sangat baik oleh Irini Sembari berdialog serta menceritakan pengalamannya saat tinggal di Aceh selama 25 tahun hingga saat beliau menjabat sebagai kepala BPNB Aceh.

Selain Irini Dewi Wanti, Cinderamata berupa buku Lepek dan Jelepak Tamiang juga diberikan kepada Ketua Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda, Pudentia dan Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, Junus Satrio Atmojo.

Tidak menyia-nyiakan Kesempatan ini, kabid kebudayaan Aceh Tamiang Mustafa Kamal S. Pd. MM, dan Penggiat Budaya , juga berkunjung ke kantor Direktorat Pengembangan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan guna menjemput asa dan seberkas harapan untuk melestarikan budaya di Aceh Tamiang.

” Harapan kita yaitu agar pelestari, Maestro, pelaku kebudayaan, Cagar Budaya dan warisan budaya tak benda dan warisan budaya benda, dan upaya pengembangan museum di Aceh Tamiang, agar di bantu dan di perhatikan oleh kemendikbud” ungkapnya.

Disela-sela kegiatan, Kabid kebudayaan juga sempat memberikan Cinderamata berupa “Tengkuluk Tamiang” kepada Artis  Erwin Gutawa yang didampingi oleh anaknya Gita gutawa.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *