oleh

Bahas Pancasila Di Tanah Minang, F-PKS MPR RI Adakan Seminar Di Istana Bung Hatta Bukittinggi

Bukittinggi | IP.net —  Anggota Komisi VII MPR RI, Ir. Tifatul Sembiring menghadiri Seminar Fraksi PKS – MPR Rl bertemakan “Bagaimana Orang Minang Mempratekkan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari Hari”
Kegiatan Sembiring dihadiri oleh Gubernur Sumbar H.Mahyeldi Anshrullah.,SP, Ketua BPIP Rl 2018 Prof Yudi Latif, Wakil Walikota Bukittinggi Buya Haji Marfendi Maad Datuak Basa Balimo serta Budayawan Ranah Minang Yus Datuak Parpatiah bertempat di istana Bung Hatta hari Sabtu 23 Oktober 2021

“Polemik ucapan Ketua Puan Maharani menilai bahwa Orang minang tidak Pancasilais karena bisa jadi tidak mendukung PDIP hanya perbedaan bahasa saja atau gestur, di mana Orang Minang lekat dengan pepatah,” KALAU PANDAI BAKATO KATO UMPAMO SANTAN DAN TANGGULI” Ibaratnya jika bisa berbicara dan bergaul orang Minang akan cepat berbaur atau menyatu, Orang Minang juga berbicara tanpa harus bertele tele, sebaliknya orang minang sudah paham dengan isyarat / sindiran tanpa harus mengungkapkan ,” ungkap Tifatul.

Bahkan saya melihat pernyataan puan tidak dibungkus dengan baik sehingga menimbulkan safir pemahaman berbeda bahkan dengan kasus terjadi puan semakin populer dengan sebutan “tekpuan”.

Sekarang cukuplah jangan diperpanjang lagi bahkan masih banyak lagi perlu dibahas dalam kerangka konsensus bingkai NKRI,” ungkapnya.

Sementara itu Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah.,SP sampaikan kegiatan ini merupakan strategis bagaimana melihat keyakinan orang di ranah minang, Orang Minang mengerti dengan isyarat saja, tanpa harus di ungkapkan, tetap solid keberadaan pancasila selama ini diperbincangkan bahkan orang minang tidak bisa dipisahkan, ibarat aur dengan tebing.

Minang Kabau merupakan Etnis Indonesia dimana Masyarakat Minang Islam tidak dapat di pisahkan karena sudah menyatu keislamannya, dimana Minang di indonesia 4 persen dan di harapkan kedepannya bisa melahirkan tokoh tokoh luar biasa, bahkan di indonesia belum ada ditemui perkampungan

Sementara itu salah seorang ketua LSM Kota Bukittinggi DR. Ryan Permana Putra.,SH.MH juga hadir sebagai peserta dan menganggap acara ini adalah Salah satu cara untuk meneguhkan kembali orang minang dan Pancasila tidak ada pertentangan justru dari 4 pendiri bangsa, 3 diantaranya orang minang yang Bung Hatta, Sjahrir dan Tan Malaka, jadi tidak mungkin orang minang tidak pancasilais.

Juga dalam pemahaman Pancasila harus juga diselaraskan dengan Empat Pilar kebangsaan secara arif dan bijak.

(GN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *