oleh

Sawah Sering Kekeringan, Petani Minta Pemerintah Bangun Pompanisasi

Aceh Tamiang | IP.net — Petani di Kampung Tanjung Mancang Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, mengharapkan pembangunan sarana dan infrastruktur untuk mendukung peningkatan hasil produksi padi dilahan persawahan.

Pembangunan sarana dan infrastruktur yang dimaksud berupa pompa air ukuran besar, yang mampu menyuplai air dalam kapasitas banyak untuk mengairi lahan sawah, Longstorage, Jalan Usaha Tani (JUT) dan fasilitas pendukung lainnya.

Untuk saat ini kondisi sawah di kampung tersebut, masih tergolong lahan sawah tadah hujan tanpa disertai sumber air yang mencukupi.

Kondisi itu disampaikan oleh Juliadi warga Kampung Tanjung Mancang kepada IP.net, Senin (1/11) di salah satu Warung Kopi Di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

Ia mengatakan, bahwa petani sangat mengharapkan pembangunan fasilitas pendukung untuk meningkatkan hasil produksi petani, khususnya untuk mengairi lahan sawah.

Jika berkenan kiranya pemerintah daerah kabupaten Aceh Tamiang melalui dinas terkait untuk membangun pompanisasi s seerta dilengkapi dengan perpipaannya untuk mengaliri lahan sawah di kampung Itu, sehingga petani tidak kesulitan air saat turun ke sawah.

Saat ini, lahan sawah yang ada merupakan lahan sawah tadah hujan, oleh karena, untuk mencukupi kebutuhan air, kiranya pemerintah dapat menyahuti akan keluhan petani, sebutnya.

Menurutnya, pada tahun 2019 lalu, melalui kelompok tani, kita juga telah mengajukan permohonan dan proposal untuk pembangunan pompanisasi dan pasilitas pendukung lainnya termasuk Longstorage dan jalan usaha tani.

Dijelaskannya, jarak dari sawah untuk mendapatkan sumber air ke sungai Tamiang berkisar 4000 Meter, jadi sangat diperlukan pembangunan pompanisasi dan perpipaan untuk mengaliri air di sawah seuas kurang lebih 100 hektar, ucap Juliadi.

Sebelumnya, hampir seluruh petani di Kampung itu, secara pribadi masing-masing hanya mengandalkan pompa air berukuran kecil untuk mengairi air ke sawah mereka, namun hasilnya tidak maksimal dikarenakan debit serapan air sangat Kecil dan selebihnya petani hanya mengandalkan air hujan.

Selain permohonan pembangunan pompanisasi, kita juga pernah mengusulkan, Jalan Usaha Tani dengan jarak kurang lebih sepanjang 1300 Meter, namun permohonan yang kami usulkan ke dinas terkait, belum juga terjawab, sebutnya.

Akibat kesulitan mendapatkan air, maka petani kerap mendapatkan hasil padi tidak memuaskan. Tidak sedikit pula petani daerah itu hanya balik modal, Karana hasil padi yang di dapat dalam satu(1) Rante atau dalam 200 meter persegi lahan sawah hanya berkisar 195 Kilogram.

Di Kampung Tanjung Mancang ada empat Kelompok Tani, diantaranya Kelompok Tani Harapan Baru, Blang Tumpuan, Giat Serasi dan Kelompok Tani Mekar Sari.

Jika pasilitas pompanisasi dan perpipaan di kampung itu dapat direalisasikan, tentunya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, terlebih bagi warga yang hanya bermata pencaharian di sawah.

Oleh karena itu, Juliadi mewakili Kelompok Tani Harapan Baru, Blang Tumpuan, Giat Serasi dan Kelompok Tani Mekar Sari. sangat berharap, kiranya pemerintah dapat segera memberikan perhatiannya atas permohonan yang telah diusulkan sebelumnya, agar petani tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air terlebih di musim kemarau, pungkas Juliadi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *